Kamis, 22 Mei 2014

Kesenian



 
 
 
 
Batik Cirebon, Batik yang Selalu Lekat dengan Motif Mega Mendung
Sama halnya dengan Yogyakarta dan Solo, selain mempunyai keraton, Cirebon juga mempunyai tradisi membatik. Goresan canting yang diaplikasikan pada selembar kain ini, menghasilkan karya seni yang indah serta ekonomis. Menariknya, batik Cirebon memiliki dua versi, yaitu batik keraton dan batik daerah pesisir atau yang dikenal dengan nama Trusmi.

Batik keraton (Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman) pada awalnya merupakan hasil kecintaan keluarga keraton pada seni lukis. Dahulu sebelum ada katun, hasil lukisan masih menggunakan daun lontar sebagai kanvasnya. Hasil lukisan pada media daun lontar kemudian dibawa keluar oleh para abdi dalem. Seiring berjalannya waktu, batik Cirebon mengalami perkembangan, media gambar tidak lagi menggunakan daun lontar, melainkan menggunakan katun (kain).

Motif Batik Cirebon yang paling terkenal adalah motif Mega Mendung. Berbentuk gumpalan-gumpalan awan putih yang mengumpul. Motif ini dibuat oleh Pangeran Cakrabuana, yaitu salah satu cucu dari Sunan Gunung Jati. Motif Mega Mendung juga pernah menjadi cover buku yang berjudul Batik Design karya Pepin Van Roojen dari Belanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar