KEBUDAYAAN ASLI DAERAH
KUNINGAN
Kuningan merupakan salah satu kabupaten
yang ada di provinsi Jawa Barat bertetanggaan dengan Kabupaten Cirebon.
Kabupaten Kuningan terletak persis di sekitar kaki gunung Ciremai yang
merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dengan ketinggian kurang lebih 3078 M
di atas permukaan laut. Sebagai kabupaten yang terletak di bawah kaki gunung,
Kuningan tentunya memiliki suasana udara yang cukup sejuk dikelilingi oleh
pemandangan indah dengan hamparan pesawahan yang terletak di mana-mana.
Sebagaimana daerah lainnya, Kuningan juga tentu memiliki budaya-budaya asli
daerahnya dengan bentuk yang berbeda-beda, seperti berikut ini:
Upacara Seren Taun
Seren
Taun merupakan kata dalam Bahasa Sunda yaitu seren yang artinya serah,
seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren
Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai
penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat Sunda, seren tahun
merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil
pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian
mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.
Di Kuningan upacara ini biasanya dilakukan
oleh penduduk Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, namun
berdasarkan sebuah sumber ternyata upacara ini tidak hanya dilakukan di desa
tersebut saja melainkan juga dilakukan di Desa Ciptagelar, Cisolok Kabupaten
Sukabumi, selain itu juga dilakukan di Desa Pasir Eurih Bogor, Desa Kenekes
Lebak Banten, dan juga Kampung Naga Tasikmalaya.
Tari Buyung
Tari
buyung merupakan tarian khas masyarakat Cigugur Kabupaten Kuningan. Tari buyung
ini memiliki keterkaitan erat dengan upacara seren taun yang telah saya
kemukakan di atas, hal ini karena tarian ini merupakan terian utama dalam
upacara seren taun di Desa Cigugur Kuningan Jawa Barat. Tarian ini menceritakan
tentang gadis-gadis desa Cigugur yang sedang mengambil air ke sungai.
Upacara/Tari Cingcowong
Cingcowong
pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta hujan.
Upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang + 3 bulan. Tradisi
awal Cingcowong atau upacara ritual ini dipercayai oleh masyarakat khususnya
Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, setiap datang kemarau upacara ritual
Cingcowong selalu dilaksanakan agar lahan pertanian mereka terhindar dari
kemarau dan segera turun hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar