Kamis, 22 Mei 2014

Adat istiadat di kuningan

KEBUDAYAAN ASLI DAERAH KUNINGAN
 
Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Barat bertetanggaan dengan Kabupaten Cirebon. Kabupaten Kuningan terletak persis di sekitar kaki gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dengan ketinggian kurang lebih 3078 M di atas permukaan laut. Sebagai kabupaten yang terletak di bawah kaki gunung, Kuningan tentunya memiliki suasana udara yang cukup sejuk dikelilingi oleh pemandangan indah dengan hamparan pesawahan yang terletak di mana-mana. Sebagaimana daerah lainnya, Kuningan juga tentu memiliki budaya-budaya asli daerahnya dengan bentuk yang berbeda-beda, seperti berikut ini: 
 
Upacara Seren Taun
 
Seren Taun merupakan kata dalam Bahasa Sunda yaitu seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat Sunda, seren tahun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang. 
 
Di Kuningan upacara ini biasanya dilakukan oleh penduduk Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, namun berdasarkan sebuah sumber ternyata upacara ini tidak hanya dilakukan di desa tersebut saja melainkan juga dilakukan di Desa Ciptagelar, Cisolok Kabupaten Sukabumi, selain itu juga dilakukan di Desa Pasir Eurih Bogor, Desa Kenekes Lebak Banten, dan juga Kampung Naga Tasikmalaya.
 
Tari Buyung
 
Tari buyung merupakan tarian khas masyarakat Cigugur Kabupaten Kuningan. Tari buyung ini memiliki keterkaitan erat dengan upacara seren taun yang telah saya kemukakan di atas, hal ini karena tarian ini merupakan terian utama dalam upacara seren taun di Desa Cigugur Kuningan Jawa Barat. Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis desa Cigugur yang sedang mengambil air ke sungai.
Upacara/Tari Cingcowong
 
Cingcowong pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta hujan. Upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang + 3 bulan. Tradisi awal Cingcowong atau upacara ritual ini dipercayai oleh masyarakat khususnya Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, setiap datang kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar lahan pertanian mereka terhindar dari kemarau dan segera turun hujan. 
Saat ini, untuk melestarikan seni cingcowong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan mencoba membuat satu tarian Cingcowong dan tarian ini merupakan salah satu usaha agar tidak menjadi punah. Pada pertunjukannya yaitu cingcowong tidak lagi sebagai seni ritual tetapi sudah dikembangkan dan diangkat menjadi seni pertunjukan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sampai sekarang seni tari Cingcowong berkembang dan sering ditampilkan pada acara-acara seremonial baik kebutuhan menyambut tamu pemerintah dan acara hiburan lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar